30 Maret 2017 | Kegiatan Statistik
Dalam rangka pendataan Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK2017), BPS Provinsi Sulawesi Tengah kembali mengadakan pelatihan petugas yang pelaksanaannya dimulai tanggal 29 Maret sampai dengan tanggal 4 April 2017.
Pelatihan ini dibagi menjadi dua gelombang dengan jumlah peserta 76 orang. Pelatihan gelombang pertama dilaksanakan mulai tanggal 29 Maret sampai dengan 1 April 2017 yang diikuti oleh 38 peserta masing-masing berasal dari Kabupaten Banggai Kepulauan, Banggai Laut, Banggai, Morowali, Morowali Utara, Toli-toli, Buol, Sigi, dan Kota Palu. Sementara gelombang kedua rencananya akan dilaksanakan mulai tanggal 1 sampai dengan 4 April 2017 yang juga diikuti oleh 38 peserta masing-masing berasal dari Kabupaten Tojo Una-una, Poso, Parigi Moutong, Donggala, Sigi, dan Palu. Tempat pelaksanaan kegiatan gelombang pertama dan kedua dilaksanakan di hotel Jazz.
Secara umum tujuan SPTK2017 adalah untuk mendapatkan informasi rinci tentang tingkat kebahagiaan yang diukur dengan berbagai variabel obyektif dan subyektif yang relevan. Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk menghitung indeks kebahagiaan 2017 dan untuk menghitung indikator modal sosial 2017. Yang menjadi responden survei adalah kepala rumah tangga (KRT) dan pasangannya. Adapun lokasi sampel yang akan disurvei mencakup sebagian lokasi sampel pendataan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) pada Maret 2017 yang lalu.
Petugas pendataan SPTK2017 nantinya akan menanyakan persepsi responden sesuai dengan kuesioner dan pedoman pencacahan.
Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tengah Ir. Faizal Anwar, M.T., dalam arahannya menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah 2015-2016 merupakan yang tertinggi secara nasional. Namun hal ini bukan berarti indeks kebahagiaan masyarakat Sulawesi Tengah juga tinggi. Karena belum tentu dalam suatu daerah yang pertumbuhan ekonominya tinggi masyarakatnya juga bahagia. Terbukti indeks kebahagiaan Sulawesi Tengah hanya mencapai 67,92. Ini masih di bawah angka indeks nasional yaitu 68,28. Olehnya itu perlu dilakukan pengukuran tingkat kebahagiaan agar jangan sampai pembangunan berjalan tetapi masyarakatnya tidak bahagia.
Ada beberapa aspek yang diukur dalam SPTK2017 diantaranya kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumah tangga, keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu luang, hubungan sosial, kondisi rumah dan aset, keadaan lingkungan, dan kondisi keamanan.
Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa dalam mengukur tingkat kebahagiaan responden, petugas pencacah tidak boleh mendasarkan pada persepsi sendiri. Harus benar-benar ditanyakan kepada responden mengenai persepsi mereka. Survei ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam mengukur persepsi sehingga memerlukan teknik wawancara yang spesifik dan mudah dipahami. Diakhir arahannya beliau menghimbau agar petugas melakukan pendataan di daerah masing-masing dengan baik agar dapat menghasilkan data berkualitas dan terpercaya.(yani)
Berita Terkait
EVALUASI & SOSIALISASI HASIL SURVEI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN (SPTK) 2017 & DATA SOSIAL LAINNYA
PELATIHAN PETUGAS PENGOLAHAN SURVEI PENYUSUNAN DISAGREGASI PMTB 2019
PELATIHAN PETUGAS LAPANGAN SURVEI E-COMMERCE TAHUN 2019
Pelatihan Petugas Pengolahan Survei Sosial Ekonomi Nasional 2018
PELATIHAN PETUGAS SURVEI PERILAKU ANTI KORUPSI (SPAK) 2019
PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI GABAH KE BERAS 2018
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi TengahJl. Prof. Mohammad Yamin No.48 Palu 94114
Telp: (62-451) 483610
483611
483613
Faks: (62-451) 483612
Email: bps7200@bps.go.id