Palu – Investasi menjadi salah satu
instrumen yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara. Ini sejalan
dengan prioritas nasional pemerintah yakni program perbaikan iklim investasi dan
penciptaan lapangan kerja. Untuk itu, dibutuhkan data tentang informasi
investasi sebagai landasan program pemerintah.
Dalam hal ini, data tersebut sudah dikelompokkan menurut lapangan usaha
dan institusi. Apalagi dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah sangat intens
melakukan pembangunan infrastruktur. Sehingga dipandang perlu untuk menyusun
disagregasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). Maret 2019, Badan Pusat
Statistik (BPS) Sulawesi Tengah telah melaksanakan Pelatihan Petugas Pencacahan PMTB yang bertempat di Hotel Wisata Palu
selama 3 (tiga) hari dari tanggal 22 sampai dengan 26 Maret 2019.
Setiap
kegiatan survei selalu didahului dengan persiapan, rancangan metodologi, pelatihan pelaksanaan lapangan dan pelatihan
pengolahan yang bertujuan menyamakan konsep definisi, persepsi dan pemahaman dari
petugas. Untuk itu Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah
menyelenggarakan Pelatihan Petugas Pengolahan Survei Penyusunan Disagregasi PMTB
Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2019 bertempat di Hotel Parama su Kota Palu
selama 2 (Dua) hari efektif terhitung dari tanggal 28 Juni sampai dengan 1 Juli
2019.
Kegiatan ini
di ikuti oleh 18 (Delapan Belas) peserta yang keseluruhan merupakan penanggung
jawab seksi IPDS dan Nerwilis BPS Kabupaten/Kota se-Sulawesi tengah. Pelatihan
ini di buka secara resmi oleh Kepala Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi
Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tengah, Ir.
I Nyoman Dwinda, M.Si.
Dalam arahannya beliau menyampaikan pesan penting mengenai proses bisnis suatu
survei yang harus diikuti tanpa meninggalkan atau melewati tahapan yang harus
dilalui. Dalam hal ini yaitu kegiatan editing coding dan pengolahan yang harus
dijalankan dengan baik sebelum dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. Kegiatan ini
juga melibatkan 2 (dua) orang Innas dari BPS Provinsi Sulawesi Tengah yaitu Dedi Saputra, SST, M.T dan Irwan Kurniawan,
SST.
Melalui pelatihan ini diharapkan nantinya petugas mampu mengoperasikan program
entri data PMTB dengan mudah serta konsistensi data dapat terjaga sehingga menghasilkan
data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara teknis, teknologi dan realita serta selesai sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. (2T)