Palu - Survei
Wisatawan Nusantara 2019 merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengumpulkan data
mengenai wisatawan nusantara atau penduduk indonesia yang melakukan perjalanan
di wilayah indonesia. Data wisatawan nusantara sangat di butuhkan dalam
penyusunan rencana kebijakan di bidang pariwisata.
Dalam
pelaksanaannya proses penyiapan sumber daya petugas lapangan memegang peran
yang sangat penting, oleh karena itu dibutuhkan tenaga pengajar dalam hal ini
adalah Instruktur Daerah (INDA) yang akan melatih para petugas lapangan sehingga
akan menghasilkan data yang berkualitas.
Badan Pusat
Statistik Provinsi Sulawesi Tengah menyelenggarakan Pelatihan Instruktur Daerah
(INDA) Survei Wisatawan Nusantara 2019 bertempat di Villa Sutan Raja Palu.
Pelatihan ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari efektif terhitung dari tanggal
10 sampai dengan 13 April 2019. Kegiatan ini diikuti oleh 16 (Enam Belas)
peserta yang terdiri dari 10 (sepuluh) orang perwakilan dari BPS Kabupaten/Kota
yang merupakan kepala/penanggung jawab seksi statistik distribusi dan 6 (Enam)
orang dari BPS Provinsi Sulawesi Tengah.
Kegiatan
pelatihan ini di buka secara resmi oleh Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi
Sulawesi Tengah Ir. Faizal Anwar, MT di
dampingi oleh Kepala Seksi Statistik Niaga Dan Jasa BPS Provinsi Sulawesi
Tengah Siswadi SST, M.Si. Dalam
sambutannya, beliau berpesan untuk semua Penanggung Jawab Distribusi agar dapat
selalu menyiapkan data yang sesuai dan up to date, tanpa harus mengabaikan
kualitas data itu sendiri. Beliau juga berpesan untuk para calon INDA
berusahalah untuk membuat materi Wisnus menjadi lebih sederhana sehingga mudah
dipahami oleh petugas lapangan.
Selama
pelatihan berlangsung peserta akan dibekali materi yang disampaikan oleh
Instruktur Nasional (Innas) yaitu Ayub Qolbani SST selaku Staf seksi
Statistik Distribusi BPS Kota Palu.
Aktivitas
Pariwisata di Indonesia sekarang ini terus tumbuh dan berkembang, bahkan mulai
jadi trend dan gaya hidup tersendiri dalam masyarakat. Sehingga pariwisata
dapat menjadi sektor andalan untuk menghidupkan sektor ekonomi lain yang
terkait. Pemerintah selain gencar menarik minat wisatawan mancanegara untuk
tingkatkan devisa juga sedang berusaha untuk meningkatkan jumlah kunjungan
wisatawan nusantara.
Perubahan
besar yang terjadi pada kegiatan Wisnus adalah pada tahun 2016 dan 2017,
pendataan wisnus dilakukan tersendiri. Namun sejak tahun 2018 hingga sekarang,
pendataan Wisnus merupakan kegiatan rutin dengan DIPA BPS Program Prioritas
Pemerintah. (2T)