Palu-Dalam upaya
memperoleh gambaran yang lebih konkret tentang kesenjangan ekonomi antar
wilayah di Indonesia, di tahun 2019 ini BPS dipercaya untuk menyusun Inter-Regional Input Output (IRIO).
Penyusunan IRIO akan dimulai tahun ini. Untuk mendapatkan hasil perhitungan
IRIO yang lebih optimal maka diperlukan koordinasi dan kolaborasi yang baik dan
intens dengan subject matter terkait.
Selasa, 12
Maret 2019, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah menyelenggarakan Pelatihan
Petugas Survei Khusus Inter Regional Input Output (IRIO) Tahun 2019 bertempat
di Hotel Jazz Palu. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 12 hingga 15 Maret
2019 dan diikuti oleh 28 (dua puluh delapan) peserta yang terdiri dari 26 (dua
puluh enam) peserta dari BPS Kabupaten/kota, dan 2 (dua) peserta dari BPS
Provinsi Sulawesi Tengah. Selama pelatihan berlangsung peserta dibekali materi
yang akan disampaikan Oleh Instruktur Nasional (Innas) dari Subdirektorat
Neraca Barang seksi Neraca Pertanian BPS RI yaitu Deden Achmad Sunarjo
S.Si,M.M
Kegiatan
Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Neraca Wilayah dan
Analisis Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tengah, Rukhedi, S.Si, MSE di dampingi oleh Statistisi Madya Seksi Analisis
Statistiik Lintas Sektor BPS Provinsi Sulawesi Tengah, Imron Taufik J Musa S.Si, M.Si. SKIO 2019 diselenggarakan dalam rangka persiapan
penyusunan Tabel Input-Output Indonesia. Tujuan utamanya melengkapi
survey-survey yang dilakukan oleh subject matter, oleh karenanya cakupan sampel
SKIO adalah kegiatan-kegiatan yang belum dicakup oleh survey-survey subject
matter. Karena sifatnya melengkapi maka jumlah sampel SKIO tidak terlalu besar
dan biasanya hanya dilaksanakan di propinsi yang dominan saja.
IRIO sangat
membantu kita dalam menganalisis kebijakan antarwilayah di sektor tertentu,
karena diharapkan dari IRIO bisa terlihat sektor mana yang potensial dan punya
nilai tambah. Juga untuk memetakan pola analisis perdagangan antar daerah. (2T)