Kegiatan
Survei Komoditas Strategis Perkebunan (Komstrat Kakao) untuk Implementasi
Pengumpulan Data Komoditas Pertanian Strategis melalui rumah tangga Tahun 2018 (VKAKAO2018) merupakan kegiatan lanjutan survei
uji coba implementasi pengumpulan data pertanian strategis melalui rumah tangga
pada tahun 2017. Survei ini dilaksanakan di enam provinsi, yaitu Provinsi Aceh,
Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi
Tenggara.
Tujuan
survei adalah untuk mendapatkan
data statistik perkebunan rakyat yang akurat mengenai budidaya tanaman kakao. Data statistik yang dihasilkan berupa keterangan umum budidaya,
jumlah pohon, produksi dan distribusi produksi, serta
keterangan status kebun, harga, pengeluaran, dan pendapatan sesuai periode
pengumpulan data. Untuk tujuan itulah BPS
melakukan Survei Komoditas Strategis Perkebunan (Komstrat Kakao) Tahun 2018
ini. Kabupaten yang menjadi sampel ada dua yaitu kabupaten Sigi dan kabupaten
Parigi Moutong.
Sebelum
melakukan pendataan, seperti biasa BPS melatih calon petugas survei. Pelatihan
ini dilaksanakan di Roa-roa Hotel Palu selama 3 hari mulai tanggal 20-22 Maret
2018. Adapun jumlah peserta yang hadir berjumlah 109 orang yang terdiri dari
calon petugas kabupaten Sigi 82 orang dan kabupaten Parigi Moutong 27 orang.
G.A. Nasser, SE.,MM selaku Kepala Tata Usaha BPS Provinsi Sulawesi Tengah mewakili Kepala
BPS Provnsi Sulawesi Tengah dalam arahannya mengatakan bahwa petugas VKAKAO2018 mempunyai peran sebagai penyambung informasi sekaligus pengumpul
data lapangan dengan berdasarkan konsep dan definisi yang diperoleh selama
pelatihan ini. Jika petugas mengalami kendala pada saat pengumpulan data,
diharapkan dapat melakukan koordinasi yang proaktif bersama dengan BPS
Kabupaten/Provinsi. Hasil survei ini diharapkan dapat memberikan data yang
lebih baik terutama untuk perkiraan jumlah pohon, produksi dan distribusi
produksi kakao, gambaran budidaya rumah tangga kakao serta estimasi biaya
produksi kakao di Kabupaten Parigi Moutong
dan Kabupaten Sigi. Keakuratan data ini sangat dipengaruhi oleh keuletan dan
kemampuan komunikasi petugas survei dalam menyampaikan materi yang dapat
dimengerti oleh responden.
Beliau juga mengharapkan agar
para petugas nantinya mampu menjelaskan kepada responden bahwa jawaban
yang diberikan responden bersifat rahasia yang tidak ditampilkan menjadi
data individu tetapi menjadi data
kabupaten, dan
tidak ada sangkut pautnya dengan pajak dan pungutan lainnya. Harapannya, data
yang dikumpulkan dari lapangan dapat diolah dan disajikan sesuai potret di lapangan.
Sebelum
mengakhiri sambutan, tidak lupa beliau mengingatkan agar para petugas harus dapat menjaga
kondisi kesehatan dan stamina selama mengikuti pelatihan dan pada saat
pelaksanaan lapangan, tetap semangat serta melakukan survei dengan
profesional, integritas dan amanah. (yani)