PENGUKUHAN TIM PERIAPAN DAN MARKAS KOORDINASI (MAKO) SENSUS PENDUDUK 2020

Palu - Sensus Penduduk 2020 (SP2020) yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat adalah sebuah kegiatan besar yang dilaksanakan oleh BPS sepuluh tahun sekali. Tidak cukup hanya menjadi kegiatan besar untuk mendapatkan jumlah penduduk Indonesia. SP2020 merupakan kegiatan yang spesial dan menentukan keberadaan Indonesia dalam modernisasi pelaksanaan Sensus Penduduk. BPS akan melakukan sebuah lompatan besar dengan melakukan 'modernisasi' pada pelaksanaan sensus penduduk kali ini. Secara metodolgi BPS akan beralih dari traditional method menuju combine method. Dari sisi tekhnologi untuk pertama kalinya BPS menggunakan multimode data collection, yaitu menggunakan Pen and Paper Interviewing (PAPI), Computer Aided Web Interviewing (CAWI) dan Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI).


Dua lompatan besar ini dilakukan BPS sebagai bentuk inovasi menuju SATU DATA INDONESIA, dan untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan sebuah sistem kerja yang 'compatible' dan sedapat mungkin menutup semua lubang resiko yang ada. Sebuah sistem kerja yang mengalirkan sirkulasi informasi yang menguatkan seluruh bidang kerja yang ada. Untuk itu dibentuklah Sekretariat Daerah Sensus Penduduk 2020 yang disebut sebagai Markas Koordinasi (MAKO) tingkat provinsi untuk kelancaran pelaksanaan SP2020 baik secara teknis maupun administrasi.


Bertempat di Halaman depan Gedung BPS Provinsi Sulawesi Tengah, Rabu 12 Juni 2019 dilaksanakan pengukuhan Tim Persiapan dan Markas Koordinasi (MAKO) Sensus Penduduk 2020. Dipimpin langsung oleh Bapak Ir. Faizal Anwar, M.T selaku Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tengah, kegiatan ini berlangsung dengan baik. Satu pesan penting dari Beliau adalah Penggunaan metode yang berbeda dari 6 Sensus Penduduk sebelumnya harus dapat disosialisasikan dengan baik sehingga akan dihasilkan data yang berkualitas.

Tim MAKO menjadi bagian dari Tim Persiapan SP2020 dengan tugas utama sebagai jembatan (bridge) secara internal dalam Tim persiapan SP2020 di Provinsi dan menjadi jembatan antara BPS Provinsi dengan BPS Pusat. Tugas dan fungsi MAKO tidak hanya bersifat administratif namun juga harus mendukung teknis manajemen lapangan dan Teknologi Informasi, penjamin kualitas dan mitigasi resiko, serta mendorong kelancaran koordinasi dan publisitas SP2020. (2T)