Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tengah pada tahun 2011 yang diukur dari persentase kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 meningkat sebesar 9,16 persen terhadap tahun 2010. Nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 naik dari 17.626 miliar tahun 2010 menjadi Rp 19.220 miliar tahun 2011. Seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian yang mencapai 35,16 persen. Disisi lain, pertumbuhan ekonomi tanpa migas pada tahun 2011 mencapai 9,21 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi total.
Nilai PDRB Sulawesi Tengah pada tahun 2011 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 44.319 miliar, sedangkan pada tahun 2010 mencapai Rp. 37.319 miliar atau naik sebesar 7.000 miliar.
Sektor pertanian walaupun tumbuh 6,77 persen, tetapi tetap menjadi sumber pertumbuhan ekonomi utama yaitu 2,71 persen, selanjutnya diikuti sektor pertambangan dan penggalian yang tumbuh 35,16 persen dengan menyumbang sumber pertumbuhan ekonomi sebesar 1,71 persen.
Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah triwulan IV/2011 tumbuh 3,65 persen dibandingkan triwulan III/2011 (q to q), dan jika dibandingkan triwulan IV/2010 (y-on-y) tumbuh sebesar 7,79 persen.
Pada triwulan IV 2011 semua sektor mengalami pertumbuhan ekonomi jika dibandingkan dengan triwulan III 2011 (q to q) kecuali sektor industri pengolahan yang mengalami kontraksi/pertumbuhan minus (-,016) persen. Adapun pertumbuhan ekonomi tertinggi di triwulan IV 2011 adalah sektor pertambangan dan penggalian, tumbuh 8,07 persen.
Besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan IV/2011 mencapai Rp 11.956 miliar,sedangkan pada triwulan III/2011 mencapai Rp 11.372 miliar jadi selama triwulan IV/2011 besaran ekonomi mengalami peningkatan sebesar 584 miliar adapun PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan yang sama adalah Rp 5.076 miliar.
Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah tahun 2011 didukung oleh pertumbuhan semua komponen PDRB penggunaan, pertumbuhan tertinggi pada konsumsi lembaga non profit 25,47 persen, diikuti pembentukan modal tetap bruto atau investasi fisik sebesar 10,55 persen, ekspor barang dan jasa 9,19 persen, konsumsi rumah tangga 8,09 persen, konsumsi pemerintah 4,26 persen serta perubahan inventori dan impor barang dan jasa masing-masing 0,50 dan 0,38 persen.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2011 sebesar 9,16 persen bersumber dari konsumsi rumah tangga 4,54 persen, pembentukan modal tetap bruto atau investasi fisik 2,07 persen, ekspor barang dan jasa 1,49 persen, konsumsi pemerintah 0,80 persen, konsumsi LNPRT 0,31 persen, perubahan inventori 0,01 persen dan pengeluaran impor barang dan jasa yang merupakan faktor pengurang 0,05 persen.
Dilihat dari pola distribusi PDRB menurut penggunaan tahun 2011 tampak bahwa konsumsi rumah tangga masih merupakan penyumbang terbesar yaitu sebesar 59,63 persen, kemudian pembentukan modal tetap bruto 17,40 persen, ekspor 17,35 persen, konsumsi pemerintah 16,72 persen, dan impor 14,06 persen, konsumsi lembaga non profit 1,62 persen, dan perubahan inventori 1,33 persen.
Pertumbuhan ekonomi menurut penggunaan triwulan IV/2011 (q to q) 3,65 persen, tertinggi ditunjang oleh pertumbuhan pada komponen pembentukan modal tetap bruto atau investasi fisik sebesar 9,90 persen dengan sumber pertumbuhan sebesar 1,98 persen sekaligus merupakan sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi.
Pada tahun 2011 nilai PDRB per kapita telah mencapai Rp 16,51 juta (US$ 1.898,79), artinya naik sebesar 16,60 persen terhadap PDRB perkapita tahun sebelumnya.