2 April 2019 | Kegiatan Statistik Lainnya
Palu - Salah satu masalah kesehatan masyarakat dengan pendekatan perbaikan gizi yakni stunting. Prevalensi balita stunting turun dari 37,2 persen pada tahun 2013 menjadi 30,8 persen pada tahun 2018. Prevalensi baduta stunting juga mengalami penurunan dari 32,8 persen tahun 2013 menjadi 29,9 persen pada tahun 2018. Namun demikian, tantangan percepatan penurunan stunting masih cukup besar. Salah satu kendala penyelenggaraan percepatan pencegahan stunting, belum optimalnya koordinasi antar pemangku kepentingan untuk bersama-sama menangani masalah stunting.
Penanganan
stunting perlu koordinasi antar sektor dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dunia usaha, masyarakat
umum, dan lainnya. Presiden dan Wakil Presiden berkomitmen untuk memimpin
langsung upaya penanganan stunting agar penurunan prevalensi stunting
dapat dipercepat dan dapat terjadi secara merata di seluruh wilayah
Indonesia.
Pada
kesempatan ini, Badan Pusat Statistik bersama dengan Badan Penelitan dan
Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan melaksanakan integrasi Survei Sosial Ekonomi
Nasional
(Susenas) Maret 2019 dengan Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI)
Tahun
2019 yang merupakan perwujudan koordinasi antar sektor yang dapat
menjadi model pelaksanaan kegiatan lintas sektor yang
terintegrasi di masa yang akan datang. Integrasi yang dilakukan oleh BPS dan
Balitbangkes pada tahun 2019 ini bukan yang pertama kalinya. Pada
tahun 2018, BPS bersama dengan Balitbangkes melakukan integrasi
Susenas Maret 2018 dan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018.
Terobosan besar ini tidak terlepas dari upaya mewujudkan One Data
terutama
di bidang kesehatan. Integrasi kedua kegiatan besar ini diharapkan
mampu
menggabungkan berbagai keunggulan yang dimiliki kedua survei sehingga
dihasilkan
data kesehatan yang komprehensif serta dapat dipertanggungjawabkan
baik
secara metodologi, konsep dan definisi yang digunakan, serta terkait Standard
Operating
Procedures (SOP) pelaksanaan pengumpulan data di lapangan.
Selasa, 2 April 2019 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dalam hal ini Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Upaya Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan Workshop Enumerator/Training Centre (TC) Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 2-5 April 2019 bertempat di Rama Garden Hotel Palu. Adapun peserta workshop ini adalah 13 (Tiga Belas) orang yang berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang akan bertugas sebagai Koordinator Lapangan, 13 (Tiga Belas) orang dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten/Kota yang merupakan Kepala Seksi Statistik Sosial, serta sebanyak 52 (Lima Puluh Dua) orang yang akan bertugas sebagai Enumerator. Pada kegiatan Workshop ini akan diberikan materi mengenai penjelasan umum SSGBI, Organisasi lapangan dan Manajemen, penjelasan administrasi, manajemen data, RTL kegiatan SSGBI di masing-masing kab/kota dan juga kegiatan praktek lapangan dalam bentuk try out.
Pada pelaksanaan SSGBI, dilakukan pengukuran tinggi dan berat badan balita yang selanjutnya akan dipergunakan untuk menghasilkan indikator terkait stunting. Stunting dipengaruhi oleh faktor multidimensi dan tidak hanya faktor gizi balita, namun juga kondisi ketika masih dalam kandungan. Oleh karena itu, intervensi penanganan stunting harus dimulai semenjak janin dalam kandungan hingga anak berumur dua tahun atau biasa dikenal sebagai 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Pelaksanaan Integrasi Susenas Maret 2019 dan SSGBI Tahun 2019 mencakup 300.000 rumah tangga sampel yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di seluruh wilayah Indonesia. Pengumpulan data SSGBI akan dilaksanakan pada Minggu I April – Minggu I Mei 2019. Rumah tangga sampel yang telah dicacah dengan kuesioner Susenas Maret 2019 akan dikunjungi kembali oleh tim enumerator SSGBI Tahun 2019. Tim enumerator SSGBI Tahun 2019 harus mengkonfirmasi keberadaan balita seluruh rumah tangga sampel Susenas Maret 2019 dan hanya rumah tangga dengan balita yang akan dilakukan pengumpulan data. Jika pada rumah tangga sampel Susenas Maret 2019 tidak ditemukan balita, namun pada saat pendataan SSGBI Tahun 2019 ditemukan keberadaaan balita, maka tim enumerator SSGBI Tahun 2019 akan melakukan pengumpulan data pada balita tersebut. Petugas Susenas Maret 2019 tidak akan melakukan kunjungan ulang ke rumah tangga sampel yang ditemukan adanya balita yang merupakan anggota rumah tangga baru. (2T)
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi TengahJl. Prof. Mohammad Yamin No.48 Palu 94114
Telp: (62-451) 483610
483611
483613
Faks: (62-451) 483612
Email: bps7200@bps.go.id